https://www.blogger.com/rearrange?blogID=4930737963252201463§ionId=crosscol&action=editWidget&widgetType=HTML&referrer=directorySuper Kawaii Cute Cat Kaoani
Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Jumat, 30 Agustus 2013

DENDAM eps 03

Heru menjalani aktifitas sebagaimana mestinya. Dia sama sekali tidak memperdulikan tentang kematian Hera. Hari ini kampus Heru menjumpai sosok perempuan yang dia temui tempo hari di makam adiknya. Ya wanita berjilbab itu ada.di kampus ini. Heru memalingkan wajahnya padahal wanita itu hendak menyapa Heru dengan senyuman.

Heru kembali melangkahkan kakinya lalu berhenti di kantin. Dipesannya satu mangkuk mie rebus dan segelas teh manis. Tiba-tiba seorang gadis manis menghampiri Heru yang sedang duduk sendirian.

"Dengar-dengar adikmu meninggal dunia. benarkah?"
"Ada urusan dengan kamu?"
"Oh tidak. saya hanya bertanya saja. kenalkan namaku Widia."
"Heru."

Heru menjawab dengan kata seadanya.
Jutek. Cuek. Mungkin itu yang ada fikiran Widia. Sikap Heru yang memang dingin sekarang bertambah dingin semenjak kematian adiknya. Heru makan mie tanpa ada perbincangan lebih lanjut dengan Widia. Tapi Widia tetap bertahan dan menunggu Heru sampai dia menyelesaikan makannya.

"Lo mau ngikutin gue?" Pergi sana!"
"Saya mau mengenal kamu lebih jauh lagi."
"Untuk apa?"
"Saya menyukai kamu."

Heru tidak menghiraukan perkataan Widia. Dia terus berjalan menjauhi Widia. Widia hanya diam dan hendak menangis. Terlihat matanya mulai berkaca-kaca...

"Heru, lihat aku disini, aku menyukaimu bahkan aku menyayangimu."

Heru memasuki kelas dan duduk di bangku dekat pintu masuk. Heru berkata dalam hatinya.
"Kalau aku menerima Widia, aku bisa memberikan ginjal lagi untuk Fahmi. Dia kan yang mendekatiku, bukan aku yang mendekatinya. Hahahaha."

Heru benar-benar sudah gila. Ia kehilangan akal sehatnya. 

--------------------------

Widia kembali menghampiri Heru yang sedang duduk di taman kampus. Widia membuka percakapan berharap hari ini akan ada kata-kata yang lebih banyak lagi keluar dari mulut Heru.

"Saya tau kamu sebenarnya baik, hanya saja kamu terlalu pendiam."
"Mungkin."
"Saya pernah dekat dengan almarhum adik kamu, kebetulan pacarnya Fahmi yang bernama Hera adalah sepupuku."

Heru terperanjat kaget........


Bersambung............

0 komentar:

Posting Komentar