https://www.blogger.com/rearrange?blogID=4930737963252201463§ionId=crosscol&action=editWidget&widgetType=HTML&referrer=directorySuper Kawaii Cute Cat Kaoani
Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Minggu, 31 Agustus 2014

CHSJ (Catatan Hati Seorang Jomb)

oke guys.. balik lagi sama orang yang selalu curhatin tentang status jomb nyaa...Gue? Iya deh gue yaaa. ngaku ajadeeehhh hahaha

gue sebenernya bingung musti mulai kata dari mana, entah dari salam atau dari dengan hormat, oke lebay itu terlalu formal..

Sebenernya di sini gue pengen coba menguraikan tentang status JOMB yang KATANYA sebanding dengan berat badan yang flat bahkan turun. Enggak cuma satu orang temen gue yang bilang gitu, yang bilang kalau gue enggak gemuk gemuk lantaran status JOMB. Di sini gue coba menganalisa pernyataan itu..

Jumat, 22 Agustus 2014

SUDAHKAH KAMU BERMIMPI?

Sudahkah kamu bermimpi malam tadi?
Sudahkah kamu memantapkan hati dan dirimu untuk menggapai mimpi itu?
Apakah bermimpi harus disaat dirimu terlelap?
Haruskah kita tidur sekarang ?

Kurasa TIDAK.

Mimpi saat tidur mungkin hanya dapat disebut BUNGA TIDUR. Tapi tidak semua orang mampu mengubah BUNGA tersebut menjadi BUAH NYATA. Hanya mereka yang memiliki kemampuan untuk terus memiliki tekad yang kuat untuk mengubahnya. BUNGA memang indah, namun bisa mati tanpa penyerbukan lebih lanjut. Kehidupan yang berlanjut adalah kehidupan yang tidak hanya puas pada hadirnya BUNGA.

Guys, kita tidak pernah tahu apakah Tuhan menghadiahkan BUAH tersebut atau tidak. Seperti yang kita tahu, tidak semua usaha keras yang kita lakukan akan BERBUAH MANIS, tapi tahukah kamu, TUHAN tidak pernah TIDUR, TUHAN MAHA ADIL. Dia tidak akan membiarkan seseorang dengan usaha dan do'anya hidup dalam kesia-siaan. Terkadang Tuhan memberikan hadiah sesuatu yang TERSIRAT bukan yang TERSURAT. Sehingga misteri tersebut memaksa manusia untuk berpikir lebih keras lagi dan menggunakan akal sehat lebih maksimal lagi dan tidak lupa membubuhi semuanya dengan pikiran positif.

Minggu, 17 Agustus 2014

TULISAN SINTING "KALAU NANTI GUE PUNYA PACAR"

Oke guys.. kali ini mungkin gue akan nulis sesuatu yang "sinting", sesuatu yang "aneh" bahkan sebenernya sesuatu yang "biasa banget" tapi enggak apalah daripada gue jadi beneran sinting gegara liburan kuliah tanpa aktifitas yang berarti. yap, pengangguran sebelum bakal jadi wanita karier (ngerjain tugas kuliah yang enggak ada habisnya) tapi itu entar, bulan September ckckck

Entah udah berapa lama gue nge-jomb (fix gue enggak mau nambahin LO di belakangnya soalnya terlalu neyelekit dan terlalu ngenesin) hahaaha yang jelas gue enggak ngitungin deh berapa lama gue bertahan dari godaan jutaan laki-laki ahahahaha lebay banget deh gue..

Tulisan yang bakalan gue tulis mungkin enggak berbobot apalagi menginspirasi. tidak tidak hahaha. cuma pelampiasan rasa gatel tangan gue aja ini mah. harap dimaklumi saja yah hahaha

Beberapa bulan bahkan beberapa minggu belakangan ini gue ngeliat sebuah fenomena dan akhirnya gue jadi sibuk sendiri buat berandai-andai dan gue sibuk sendiri mikir apa mungkin fenomena itu bakalan terjadi sama gue atau enggak. 

Oke, mari kita coba (KITA? GUE DOANG SIH SEBENERNYA) hahaha oke ralat. oke, mari gue coba (ENGGAK ENAK BANGET DEH, ENGGAK INTERAKTIF, ENGGAK KOMUNIKATIF, DAN INI LEBAY) wkwkwkwk 
Ya, apapun lah, mau KITA, mau GUE, mau LO, mau siapa ajadeh, pokoknya gue mau nulisin beberapa fenomena : 

Senin, 04 Agustus 2014

Ingin Hapus Masa Lalu

Aku punya satu hati.
Satu, dengan dua sisi yang berlawanan.
Hitam dan putih.
Padahal, aku ingin kedua sisinya berwarna sama.
Aku ingin tidak ada perbedaan diantara kedua sisi itu.
Tapi kenyataan berkata lain, aku harus menerima hal yang saling bertolak belakang itu.
Hitamku, ingin mulai melupakan semua sisi masa laluku.
Putihku, ingin mulai menata masa depanku.
Mungkin bisa saja aku melupakan hitam, dengan terus berfokus pada putih.
Tapi aku takut, aku takut suatu hal yang terjadi.

Aku punya masa lalu yang dengan sangat jujur aku katakan bahwa aku masih mengingat jelas semua masa lalu itu. Tapi aku kini sadar, aku ingin mencoba menghapus sedikit demi sedikit masa lalu itu. Agar aku bisa melanjutkan putih tanpa harus melupakan hitam. Aku sedang berfikir dan sedang menikmati masa sendiri ini untuk jauh melupakan masa lalu. Karena aku tahu, sejahat-jahatnya masa lalu, jika suatu hari datang kembali, semua kenangan itu akan terbuka lagi. Jujur, aku memang masih berada di hati mereka (masa lalu). Aku takut, aku takut saat mereka kembali datang dan membawa sejuta harapan sepihak padaku. Banyak hal yang mungkin bisa terjadi. Mungkin aku akan berharap semua kejadian manis akan terulang kembali, mungkin aku akan marah karena teringat kejahatan mereka dulu, atau bahkan aku akan menangis mengingat kenangan dan duka yang pernah ada. Aku ingin melupakan masa lalu, karena aku mau, suatu hari nanti saat mereka datang lagi, dalam hatiku, jauh dalam hati, aku akan mengatakan “TEMAN LAMAKU MERINDUKANKU” not “MANTANKU MERINDUKANKU”.
Aku punya masa depan. Aku punya putihku yang belum kugoreskan kenangan apapun. Aku tak ingin di putihku terbayang hitam. Aku tidak ingin, suatu hari nanti, saat aku menemukan sosok yang baru sebagai masa depanku, aku akan membandingkan dia dengan masa laluku. Aku tidak ingin itu terjadi. Untuk itu, aku ingin melupakan masa laluku, agar aku dapat menerima masa depanku tanpa harus membandingkan masa hitam dan putih kini.
Itu sebabnya kenapa aku ingin melupakan masa lalu dan bukan dengan cara mencari yang baru. Aku tahu hidup ini pilihan tetapi kadang juga suratan. Tidak dapat dipilih dan tidak dapat ditolak. Aku belum tahu bagaimana caranya agar aku bisa belajar melupakan masa laluku itu. Tapi saat ini aku sedang mencoba. Focus menatap ke depan. Focus bahwa aku punya cita-cita yang ingin kuraih. Dan focus pada putihku.


Serang, Malam Empat Agustus 2014 21:24

Bahagia Punya Ibu :)

Hidup. Apa yang dicari dalam hidup? Ketenangan, kedamaian serta kebahagiaan.
Sebentar, sore ini aku menengok ke suatu sisi kehidupan nyata, dimana dari sana aku dapat mengucap beribu syukur kepada Allah SWT.
Seorang bayi perempuan mungil lahir di dunia ini. Dan wajah yang pertama kali menatap kehadirannya adalah ibunya tersayang. Kau tahu ibu? Seorang perempuan mulia yang telah rela mengorbankan setengah hidupnya untuk memberi kesempatan kepada kita menyentuh indahnya dunia yang semu.
                Aku, hampr 20 tahun hidup berdampingan dengan seorang yang kusebut ibu. Tapi anak itu hanya 3 bulan saja. Mungkin ia jauh lebih beruntung dari mereka yang sama sekali tidak pernah menemui ibunya.
                Perempuan kecil itu tumbuh dan besar di dalam keluarga yang berkecukupan. Dengan uang yang banyak, deposito, sawah, rumah mewah, bangunan, dan asset lainnya. Tapi apakah cukup dengan itu semua? Sementara harta terbesar dalam hidupnya mati sia sia dibunuh orang yang tidak bertanggung jawab. Dia masih kecil, hanya separuh yang ia mengerti, tawanya lepas, namun tangisnya juga bebas. Aku hamper menangis melihat sosok perempuan kecil itu. Hidup diantara harta namun orang tuanya tidak berada di sisinya. Ya, semenjak sepeninggalan ibunya, ayahnya menghilang entah kemana. Melupakan buah hati yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari seorang pengganti ibu.
                Ya Allah, berapa banyak yang harus kusyukuri dalam hidupku ini. Memiliki ibu yang setia hidup berdampingan hingga selama ini sudah cukup menjadi harta yang terindah.
                Kini, hidup perempuan kecil itu terancam. Seseorang yang tidak berakal selalu menyiksanya. Bukan, dia bukan ayahnya,  namun dia adalah bagian dari keluarganya yang lain. Wajahnya lugu, kulihat saat ia terpejam dengan tenang dalam tidurnya. Kau akan tumbuh besar, beberapa tahun lagi mungkin akan muncul perasaan iri atau perasaan ketidakadilan yang kau tujukan pada takdir.
                Semoga keluargamu selalu mengasihimu, mencukupi hidupmu dengan kasih sayang, melengkapi hidupmu dengan ketenangan dan mendampingi hidupmu dengan kebahagiaan.



Serang, Sore Tiga Agustus 2014 16:00 WIB 

PAKSA ?

Tau bagaimana rasanya belum lapar tapi dipaksa untuk makan? Pernah merasakan belum merasa kantuk tapi dipaksa tidur? Atau pernah merasakan bagaimana rasanya tak ingin tapi dipaksa untuk ingin? Tau bagaimana efek sampingnya? Belum lapar dipaksa makan akan berujung rasa tidak enak pada mulut dan perut, belum mengantuk dipaksa tidur akan berujung pada kepala yang pusing.

Perumpamaan tersebut mungkin dapat dianalogikan kepada belum suka kepada seseorang namun dipaksa untuk menyukai bahkan menyayangi. Semua itu hanya berujung pada kesakitan di sini, di hati. Bukankah hal yang lebih alamiah terjadi akan lebih baik daripada hal-hal yang terjadi dengan paksaan. Segala hal memang butuh waktu untuk merasakan sesuatu. Mungkin beberapa orang mampu memaksa diri dan menjadikan dirinya senyaman mungkin dengan paksaan itu, tapi tidak sedikit juga yang enggan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi terpaksa.

Pernah mendengar deretan kata seperti ini ? DIPAKSA, TERPAKSA, TERBIASA. Lalu apakah tiga kata tersebut dapat diterima? Sedangkan yang kita ketahui bahwa melaksanakan sesuatu dari hati itu akan lebih baik dari pada paksaan.

Mungkin, kita tidak akan pernah bisa mengatakan itu benar atau salah. Semua tergantung pada aspek apa yang dilihat. Kehidupan itu luas, banyak sisi kehidupan yang tak sama, berbeda. Jika dalam paksaan tersebut berdasar kepada perilaku kebaikan, mungkin 3 deret kata tersebut dapat dibenarkan, namun jika permasalahan hati, permasalahan perasaan. Sekeras apapun memaksa diri, sekuat apapun memaksa hati untuk menyukai bahkan menyayangi seseorang, jika hati tersebut masih tertambat di hati yang lain, bukankah itu hanya akan menyakitkan? Menyakitkan semua pihak yang terlibat, baik pihak yang mengetahui maupun pihak yang tidak mengetahui.

Lantas, masihkah masa lalu itu akan menggoreskan kenangan indah untuk SAAT INI? Sedangkan hidup harus selalu maju ke depan, sedangkan hidup harus mempertimbangkan masa depan. Tidak pernah ada larangan tertulis bagaimana peristiwa “GAGAL MOVE ON”, bagaimana larangan korban tersebut untuk menatap ke belakang. Sekali lagi, ini masalah hati. Masalah perasaan yang begitu rumit.

Tapi, jika berusaha MEMAKSA hati melupakan, yakin, atau tidak, semua memang akan TERLUPAKAN. Terlebih ketika kita sadari bahwa mengingatnya, bahwa memaksanya hadir lagi, akan jauh lebih sakit dari memaksa diri untuk menyukai yang baru.
Yang baru memang belum tentu lebih baik, tapi setidaknya itu akan lebih baik dari “BERJALAN DI TEMPAT.” Maka berbahagialah kalian yang telah menemukan dan mampu mempertahankan, serta menjadikan masa lalumu sebagai masa depanmu dan diantara kedua masa tersebut tidak pernah ada kata perpisahan.


Malam, Satu Agustus 2014