JIKA AKU HARUS MEMBENCI MALAM

Tuhan, jika aku harus membenci malam, masih pantaskah aku untuk tidur? jika tempat pangkuan dan sandaran itu kian menjauh dan kini menjelma menjadi rintikan hujan badai tanpa henti. dan jika pagi datang, maka hujan badai itu terhenti. aku bahkan tidak lagi dapat melihat langit malam berbintang serta kelap kelip pesawat pesawat yang melintas di atas langit yang menghitam.
Tuhan? masih adakah kesempatan untuk aku merindukan malam? merindukan saat saat aku terlelap dan menikmati mimpi indah bersama mereka yang kusayang. 
Tuhan, masih dapatkah aku merasakan bunga tidurmu tanpa harus aku tertidur terlebih dahulu.
selama lima belas tahun aku mencintai malam, tapi tepat satu minggu setelah hari kelahiranku, malam malam ku terasa menyeramkan.
Tuhan, pernahkah langit merindukan bumi?
seperti aku berharap engkau akan merindukanku lalu menghampiriku dan mengabulkan doa doaku.
Tuhan, jika aku harus membenci malam, jika aku harus takut malam, dan jika aku harus serta merta tidak mensyukuri karunia-Mu, maka kabulkan salah satu doaku ini...
cabut saja nyawaku atau cabut saja penyakit ini...